Perahu Red Snapper adalah jenis perahu yang akan menemani Effendi Soleman menggapai cita-cita, keliling Nusantara lewat laut. Jenis perahu ini dirancang oleh Oyvind Gulbrandson, ahli pembuatan perahu di Kibirati (dulu disebut Gilbert Island). Paman Oyvind ini adalah seorang perancang perahu ukuran kecil yang dioperasikan di daerah tropis yang namanya cukup terkenal di daerah kawasan Pasifik.
Kata Effendi, perahu ini dibuat dari jenis kayu lapis dan kayu jenis biasa yang didesain untuk dapat digunakan dengan tenaga mesin motor tempel. Rancangan bentuk layar dikembangkan dengan ukuran layar 9 meter persegi serta digunakan bila dibutuhkan saja.
Jenis perahu Red Snapper ini akhirnya jadi standar FAO (Food and Agriculture Organitation) – salah satu lembaga PBB – untuk pengembangan dan pengoperasian penangkapan ikan di daerah pedesaan Papua Nugini. Belakangan, perahu ini dianggap bisa dikomersialkan dengan beberapa dasar pertimbangan: rangka bangunnya sama dengan jenis perahu (sampan) tradisional lainnya yang dibuat dari gelombang kayu. Red Snapper mampu mengangkut muatan yang berat dan lebih kuat serta kokoh mengarungi laut. Ini jelas punya nilai lebih ketimbang perahu jenis lain yang terbuat dari gelondongan kayu.
Red Snapper bisa dikemudikan dengan memuat delapan orang. Tahan berlayar dengan angin yang mengitarinya perahu ini dilengkapi dua lapis kayu pada bagian dasarnya hingga pada lapisan luar bisa diganti bila rusak dimakan rayap.
” Saya suka desain perahu ini karena jelas lebih menguntungkan daripada perahu lain yang dibuat dari fiber glass. Selain bahan fiber glass mahal dan harus impor, risikonya kapal tak bisa berumur panjang dan cepat rusak,” ujar Effendi. Lagipula perahu cadik tunggal ini diakui lebih stabil saat mengarungi lautan luas.
dari : sinarharapan.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar